Tips Cegah Panas Dalam di Bulan Puasa

Tak terasa sebentar lagi umat Muslim akan melaksanakan ibadah puasa. Namun, ada saja tantangan dan godaan dibulan suci Ramadan. Misalkan emosi yang muncul tiba tiba. Emosi itu ternyata bukan tanpa sebab. Seorang pakar perilaku nafsu makan sekaligus profesor psikologi di Reed College, Paul Currie mengatakan perut kosong bisa menyebabkan kadar gula darah menurun sehingga memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin yang menyebabkan seseorang menjadi lebih emosional.

Selain itu, kondisi cuaca yang semakin panas juga memberikan tantangan tersendiri, terlebih saat berpuasa. Apalagi godaan makan makanan berminyak dan minuman manis, seperti gorengan, hingga minuman yang dingin dan manis, yang kebanyakan dianggap sebagai self reward setelah seharian berpuasa. Padahal jika dikonsumsi secara berlebih, akan menimbulkan gejala panas dalam, radang tenggorokan hingga masalah pencernaan.

Tips Cegah Panas Dalam di Bulan Puasa Tips Cegah Dehidrasi Saat Olahraga di Bulan Puasa Sholawat allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad Arab Latin & Artinya

Tips Cegah Dehidrasi saat Berpuasa di Bulan Ramadan Tips Sehat Selama Bulan Puasa Untuk mengatasi tantangan dan godaan tersebut, berikut ini tips yang dikutip dari keterangan tertulis larutan Cap Kaki Tiga, agar bisa mencegah Panas Dalam saat berpuasa:

Lakukan olahraga ringan selama berpuasa demi menjaga stabilitas emosi. Dengan berolahraga maka hormon endorfin dapat terpicu dan tubuh menjadi segar. Selain itu, kelola hati melalui ibadah seperti membaca Al Qur'an, salat, atau berdzikir yang mana sesuai dengan anjuran para ulama, yaitu untuk memperbanyak ibadah di bulan puasa agar menambah pahala dan tentunya menjaga emosi (lawan hati panas).

Cuaca panas yang datang tidak menentu, tentu akan membuat tubuh cepat lesu, terlebih bagi yang aktif berkegiatan. Gunakan selalu pakaian berbahan katun yang lembut dan cepat menyerap keringat, serta hindari sinar matahari secara langsung. Jika harus beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa pakai topi agar tidak terkena langsung paparan matahari. Salah satu penyakit yang paling sering dialami saat puasa adalah panas dalam. Untuk itu, konsumsi makanan selama bulan puasa harus lebih diperhatikan dari konsumsi hari hari biasanya.

Diketahui, panas dalam merupakan istilah yang dikenal masyarakat untuk menunjukan pada sekumpulan gejala. Misalnya bibir pecah pecah, sariawan, batuk, badan lemas, hingga sakit tenggorokan. Tidak ada istilah medis untuk panas dalam di kosakata medis. Kondisi ini bisa jadi sebagai pertanda ada gejala dari penyakit lainnya Karena itu, ketika sahur, sebaiknya mengonsumsi makanan yang tergolong karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, oatmeal serta makanan dengan protein tinggi seperti telur maupun dada ayam, kemudian sayur, buah buahan dan mengonsumsi air putih sebanyak dua gelas agar gizi terpenuhi dan membuat tubuh kenyang lebih lama.

Sementara untuk menu berbuka dianjurkan membuka dengan minum segelas air putih dan kurma yang mengandung serat dan gula alami, sehingga dapat mengembalikan energi tubuh setelah berpuasa, baru setelahnya dilanjutkan dengan makanan yang lebih berat. Salah satu yang bisa menjadi alternatif untuk mencegah panas dalam adalah larutan penyegar panas dalam yang aman dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Jika keadaan panas dalam disertai gejala lain, misalnya demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius, sulit bernapas atau gangguan pernapasan lain, maupun adanya darah dalam liur atau dahak, maka sebaiknya periksa ke dokter.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *